Thursday, 13 November 2014

Jangan Mengingini Pasanganmu!



Soal tema percintaan kajianku kali ini, semoga bermanfaat kawan, jangan lupa wajib tinggalkan komentar setelah membaca ya sebagai feedback. Judulnya “Jangan pernah mengingini pasanganmu.” Berbicara tentang cinta memang tidak pernah habisnya. Cinta memang membutakan, tapi jangan sampai membutakan hati dan pikiran kita. Aku sebagai pria yang sudah menginjak umur dua puluh sudah  paham bahwa cinta adalah soal komitmen dan kesetiaan. Mau berjanji untuk setia kepada pasangan kita, tetapi percaya juga kepada pasangan kita. Seringkali yang terjadi adalah pasangan mau berkomitmen namun pasangan lainnya belum percaya. Itu adalah cinta-cintaan menurutku. O iya disclaimer disini aku tidak membeberkan kisah cinta aku lah ya, hanya menunjukkan prinsip yang aku gunakan di dalam menjalin hubungan.
Berbicara tentang judul ini sepertinya agak menggelitik kita yang membaca ya, jangan pernah mengingini pasanganmu, ini sebernanya Yonatan mau ngomong apa ya. Oke disini aku mau ngomongin tentang peristiwa yang ada disekitar kita dan ingin menyadarkan kita bersama bahwa pasangan itu sebenarnya apakah harus dimiliki dalam hal ini kita ingin memiliki si dia dan apakah itu baik atau tidak? Bagaimana kita seharusnya dalam memandang lawan jenis kita?
            Cinta dalam bahasa Inggris adalah Love apabila diterjemahkan kembali ke bahasa Indonesia dapat berarti cinta namun juga dapat berarti kasih. Ya cinta adalah soal mengasihi yang satu dengan lainnya. Karena harus kita yakin bersama cinta bukan sesuatu yang ingin kita cari tetapi cinta ini adalah yang ingin kita bagikan bersama. “Love is not what we need but Love is what we want to share”.  Begitulah cinta seharusnya, kalau kita adalah sesuatu yang ingin kita cari maka akan kesulitan bagi kita, padahal ada cinta yang kita miliki yang kita dapat bagikan bersama.
            Cinta, sesuatu yang tidak kelihatan tetapi sangat terasa dihati. Ketika melihat seseorang lawan jenis dan ada rasa yang “khusus”, ya itulah cinta. Susah diungkapkan, apabila disembunyikan maka akan semakin membesar, ya itulah cinta lagi. Banyak yang mengartikan cinta dalam arti yang keliru. Kembali lagi harus kita sadari bahwa cinta bukanlah soal memiliki “You are mine and I am yours” tetapi Cinta adalah soal komitmen “You trust me and I trust you”.
            Kita sebagai makhluk beragama tentunya percaya bahwa Tuhan Allah lah yang menciptakan kita semua. Itu berarti aku milik Tuhan dan kamu milik Tuhan. Bayangkan seseorang memiliki suatu benda, maka dia berhak untuk melakukan sesuatu apapun terhadap benda tersebut, apakah dia mau menambahkan sesuatu kepada benda tersebut atau bahkan mengubah bentuknya ya terserah dia. Nah sama dengan Tuhan terhadap makhluk ciptaannya, apabila antar pria dan wanita mengikat suatu pernjanjian kasih, maka pasangannya itu bukanlah milik dia tetapi melainkan milik Allah. Terkecuali kalau dia juga merupakan seorang Tuhan ya kan.
             Mari menilik dalam kitab orang percaya, pada ayat Matius 5:28 Tuhan berfirman ”Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” Makna dari penggalan ayat ini sangat jelas Tuhan berfirman, dikhususkan kepada laki-laki yang memandang perempuan maka apabila respon lanjutan yang dia lakukan adalah menginginkan perempuan tersebut maka laki-laki itu sudah melakukan dosa zinah di dalam hatinya. Zinah merupakan dosa yang sangat besar termasuk dalam sepuluh firman Allah di hukum taurat yang ke tujuh. Hal ini tentunya harus kita sadari dari awal untuk tidak sampai menginginkan perempuan karena itu sudah bentuk dosa.
            Lagu anak muda yang sering kita dengarkan terutama yang tentang percintaan, banyak yang liriknya adalah soal memiliki si dia. Contoh lirik dari lagu “Dia Milikku” dari grup band Yovie and the Nuno. Dari judulnya saja sudah sangat jelas soal memiliki dia. Kemudian juga lagu yang agak baru lagu dari Petra Sihombing “Mine”. Dan lain-lain yang tidak bisa kusebutkan disini. Artinya dari lagu-lagu anak muda sekarang ini perlu dipahami oleh pendengarnya supaya makna yang diterima tidak salah.
            Nah sekarang kita lihat implikasi dari apa yang ada di kehidupan kita. Kita bisa melihat banyaknya anak muda yang berpacaran dengan kaidah yang kurang tepat. Seperti sudah pegang-pegangan tangan, yang laki-laki tidak ingin melepaskan tangan perempuan begitu juga sebaliknya. Memperlihatkan rasa memiliki yang kuat, padahal belum ada tali kasih pernikahan diantara mereka. Akibatnya apabila pasangan yang lain bersama dengan orang lain akan timbul rasa cemburu artinya terjadi dosa kembali selain rasa mengingini tadi. Bahkan ada yang sampai membunuh, sudah berzinah membunuh pula. Semoga Tuhan bisa menyadarkan orang-orang yang seperti ini. Berpacaran adalah soal memahami pasangan bukan untuk sebagai suatu kebanggaan yang bisa dipamerkan.
            Dalam memandang lawan jenis ada kaidah-kaidah yang seharusnya kita pegang selalu. Jangan sampai over artinya kita boleh tertarik tapi hanya sebatas ini loh aku mau membagikan kasih kepada dia dan harapannya dia juga membagikan kasih tapi aku mau jangan sampai ciptaan Tuhan ini ternodai maka dari itu harus aku jaga, caranya ya salah satunya jangan sampai mengikuti hawa nafsu jahat, itu saja sudah cukup untuk menjaga pribadi dia.
            Sebagai closing kajian aku kali ini, ada pepatah mengatakan : “Cinta tidak harus memiliki.” Ini benar adanya prinsip yang aku gunakan sampai sekarang. Ingatlah bahwa “Dia adalah milik Tuhan dan aku adalah milik Tuhan, maka kita harus menjaga ciptaan Tuhan jangan sampai ternodai.” Semoga kita menjadi orang-orang yang diberkati oleh Tuhan untuk menebarkan cinta kasih yang benar, Don't hold your love, share right now!

            

No comments:

Post a Comment