Soal tema percintaan kajianku kali ini,
semoga bermanfaat kawan, jangan lupa wajib tinggalkan komentar setelah membaca ya sebagai feedback. Judulnya “Jangan pernah mengingini pasanganmu.” Berbicara
tentang cinta memang tidak pernah habisnya. Cinta memang membutakan, tapi
jangan sampai membutakan hati dan pikiran kita. Aku sebagai pria yang sudah
menginjak umur dua puluh sudah paham
bahwa cinta adalah soal komitmen dan kesetiaan. Mau berjanji untuk setia kepada
pasangan kita, tetapi percaya juga kepada pasangan kita. Seringkali yang
terjadi adalah pasangan mau berkomitmen namun pasangan lainnya belum percaya.
Itu adalah cinta-cintaan menurutku. O iya disclaimer disini aku tidak
membeberkan kisah cinta aku lah ya, hanya menunjukkan prinsip yang aku gunakan
di dalam menjalin hubungan.
Berbicara tentang judul ini
sepertinya agak menggelitik kita yang membaca ya, jangan pernah mengingini
pasanganmu, ini sebernanya Yonatan mau ngomong apa ya. Oke disini aku mau
ngomongin tentang peristiwa yang ada disekitar kita dan ingin menyadarkan kita
bersama bahwa pasangan itu sebenarnya apakah harus dimiliki dalam hal ini kita
ingin memiliki si dia dan apakah itu baik atau tidak? Bagaimana kita seharusnya
dalam memandang lawan jenis kita?
Cinta
dalam bahasa Inggris adalah Love apabila diterjemahkan kembali ke bahasa
Indonesia dapat berarti cinta namun juga dapat berarti kasih. Ya cinta adalah
soal mengasihi yang satu dengan lainnya. Karena harus kita yakin bersama cinta bukan sesuatu yang ingin
kita cari tetapi cinta ini adalah yang ingin kita bagikan bersama. “Love is not
what we need but Love is what we want to share”. Begitulah cinta seharusnya, kalau kita adalah
sesuatu yang ingin kita cari maka akan kesulitan bagi kita, padahal ada cinta
yang kita miliki yang kita dapat bagikan bersama.
Cinta, sesuatu yang tidak kelihatan tetapi sangat terasa dihati. Ketika melihat
seseorang lawan jenis dan ada rasa yang “khusus”, ya itulah cinta. Susah
diungkapkan, apabila disembunyikan maka akan semakin membesar, ya itulah cinta
lagi. Banyak yang mengartikan cinta dalam arti yang keliru. Kembali lagi harus
kita sadari bahwa cinta bukanlah soal memiliki “You are mine and I am yours”
tetapi Cinta adalah soal komitmen “You trust me and I trust you”.
Kita
sebagai makhluk beragama tentunya percaya bahwa Tuhan Allah lah yang
menciptakan kita semua. Itu berarti aku milik Tuhan dan kamu milik Tuhan.
Bayangkan seseorang memiliki suatu benda, maka dia berhak untuk
melakukan sesuatu apapun terhadap benda tersebut, apakah dia mau menambahkan
sesuatu kepada benda tersebut atau bahkan mengubah bentuknya ya terserah dia.
Nah sama dengan Tuhan terhadap makhluk ciptaannya, apabila antar pria dan
wanita mengikat suatu pernjanjian kasih, maka pasangannya itu bukanlah milik
dia tetapi melainkan milik Allah. Terkecuali kalau dia juga merupakan seorang
Tuhan ya kan.
Mari menilik dalam kitab orang percaya, pada
ayat Matius 5:28 Tuhan berfirman ”Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di
dalam hatinya.” Makna dari penggalan ayat ini sangat jelas Tuhan berfirman,
dikhususkan kepada laki-laki yang memandang perempuan maka apabila respon
lanjutan yang dia lakukan adalah menginginkan perempuan tersebut maka laki-laki
itu sudah melakukan dosa zinah di dalam hatinya. Zinah merupakan dosa yang
sangat besar termasuk dalam sepuluh firman Allah di hukum taurat yang ke tujuh.
Hal ini tentunya harus kita sadari dari awal untuk tidak sampai menginginkan
perempuan karena itu sudah bentuk dosa.
Lagu
anak muda yang sering kita dengarkan terutama yang tentang percintaan, banyak
yang liriknya adalah soal memiliki si dia. Contoh lirik dari lagu “Dia Milikku”
dari grup band Yovie and the Nuno. Dari judulnya saja sudah sangat jelas soal
memiliki dia. Kemudian juga lagu yang agak baru lagu dari Petra Sihombing
“Mine”. Dan lain-lain yang tidak bisa kusebutkan disini. Artinya dari lagu-lagu
anak muda sekarang ini perlu dipahami oleh pendengarnya supaya makna yang
diterima tidak salah.
Nah
sekarang kita lihat implikasi dari apa yang ada di kehidupan kita. Kita bisa
melihat banyaknya anak muda yang berpacaran dengan kaidah yang kurang tepat.
Seperti sudah pegang-pegangan tangan, yang laki-laki tidak ingin melepaskan
tangan perempuan begitu juga sebaliknya. Memperlihatkan rasa memiliki yang
kuat, padahal belum ada tali kasih pernikahan diantara mereka. Akibatnya
apabila pasangan yang lain bersama dengan orang lain akan timbul rasa cemburu
artinya terjadi dosa kembali selain rasa mengingini tadi. Bahkan ada yang
sampai membunuh, sudah berzinah membunuh pula. Semoga Tuhan bisa menyadarkan
orang-orang yang seperti ini. Berpacaran adalah soal memahami pasangan bukan
untuk sebagai suatu kebanggaan yang bisa dipamerkan.
Dalam
memandang lawan jenis ada kaidah-kaidah yang seharusnya kita pegang selalu.
Jangan sampai over artinya kita boleh tertarik tapi hanya sebatas ini loh aku
mau membagikan kasih kepada dia dan harapannya dia juga membagikan kasih tapi
aku mau jangan sampai ciptaan Tuhan ini ternodai maka dari itu harus aku jaga,
caranya ya salah satunya jangan sampai mengikuti hawa nafsu jahat, itu saja
sudah cukup untuk menjaga pribadi dia.
Sebagai
closing kajian aku kali ini, ada pepatah mengatakan : “Cinta tidak harus
memiliki.” Ini benar adanya prinsip yang aku gunakan sampai sekarang. Ingatlah
bahwa “Dia adalah milik Tuhan dan aku adalah milik Tuhan, maka kita harus
menjaga ciptaan Tuhan jangan sampai ternodai.” Semoga kita menjadi orang-orang
yang diberkati oleh Tuhan untuk menebarkan cinta kasih yang benar, Don't hold your love, share right now!
No comments:
Post a Comment